"cesi"
masih saja kau bertahan, ku tahu kaki mu mulai gemetar, terlihat sekali, tak bisa kau tutupi lagi. kau telah mencari yang terbaik keberbagai arah mata angin, namun tidak secuil pun hasil yang didapatkan. kau menelusuri ke arah selatan, yang kau dapatkan hanya penghianatan. kau terusin menuju ke utara, hasilnya hanya kepedihan hati yang tiada tara. kau lanjutkan ke arah timur, hanya menyia-nyiakan durasi umur. dan kau belok haluan ke arah barat, lagi-lagi yang kau hadapi tantangan berat.
sudah hentikan saja langkahmu, aku tau kau sudah sangat lelah, tak perlu lagi kau memaksakan diri lagi. percuma saja. kau tak akan menemukan yang sempurna. walaupun kau beranjak ke arah barat daya, di pasti kan tubuh mu semakin tak berdaya. walaupun kau merangkak ke arah timur laut, tetap saja kau tuai masalah yang berpaut-paut, walaupun kau berlari ke arah tenggara, tak menjamin finis dengan gembira. walaupun kau mengudara ke arah barat laut, genap sudah sengsara saling berpaut.
saran ku pada mu, berhentilah. kau hanya perlu menunggu dan memperbaikkan dirimu, dan jangan pernah lagi meninggalkan jati dirimu yang khas. kau cukup menunggu di titik pusat mata angin saja, tak perlu melangkah kemana-mana. bersabarlah dan berusaha membenah diri. syarat utamanya ada di hati mu, jika ingin mendapatkan sesuai kata hati, bukan pada nafsu.
bertemanlah dengan hatimu, dan jangan berteman dengan amarahmu. jika kau berteman dengan hatimu, bisa di jamin apapun langkah yang kau ambil pasti mengarah ke arah kebahagian, apa lagi kita bersahabat, otomatis kau mendapatkan dua kebahagian yaitu kebahagian dunia dan akhirat. jika kau berteman dengan amarah mu, gugur sudah apa yang di harapakan, apa lagi sampai bersahabat, duh!!!, lengkap sudah derita yang kau terima.
sekarang kau harus memilih menuggu sambil berteman dengan hatimu. atau menunggu sambil berteman dengan amarahmu. sekarang tergantung pada pendirian mu sendiri. jika masih bimbang dalam memilih keputusan, ku sarankan menunggu dan berteman lah pada hati mu, itu lah yang terbaik.
bertindaklah mulai dari sekarang, sebelum belum gerbang ke behagiaan mu tertutup. ke khawatiraku bila gerbang kebahagiaan mu telah sepenuhnya tertutup, hingga tidak ada cela untuk masuk, akupun tak bisa berbuat apa lagi. kalau kau tak berani sendirian, akan ku temani kau sampai gerbang, selebihnya kau terusin sendiri, aku tak mau terlalu jauh menuntun mu, yang ku takut kau membenciku. mulailah sekarang.
demikian...
*rico
**sekedar fiksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar